Dalam tahapan pembuatan blueprint Knowledge Management System ini, kegiatan-kegiatan yang dilakukan meliputi membuat rancangan Knowledge Management System secara keseluruhan yang akan diimplementasikan. Rancangan ini meliputi dari hardware, software, jaringan, dan design dari data. Komponen-komponen penting yang perlu ada dalam sebuah arsitektur Knowledge ManagementSystem menurut Tiwana (Tiwana, 1999) meliputi:
1. Repositories.
Pusat penyimpanan data dari Knowledge Management System, dimana seluruh knowledge dari perusahaan yang ingin disimpan, akan tersimpan dalam repositories ini.
2. Collaborative Platform
Sarana-sarana dan fungsi-fungsi utama dari Knowledge Management System yang berguna bagi para pengguna Knowledge Management System, dan membantu para pengguna dalam menggunakan Knowledge Management System. Sarana-sarana tersebut diantaranya fasilitas pencarian, fasilitas pemberian rekomendasi, fasilitas penambahan knowledge baru, dan lain sebagainya.
3. Network.
Sarana untuk pertukaran data dan komunikasi dalam Knowledge Management System. Melalui network inilah, pengguna dapat memiliki saluran untuk mengakses Knowledge Management System.
4. Culture
Komponen dari Knowledge Management System yang digunakan untuk menarik para staff untuk menggunakan Knowledge Management System. Contoh komponen culture ini dapat berupa user interface yang baik, menarik, dan mudah digunakan oleh pengguna, sehingga pengguna tertarik menggunakan Knowledge Management System, serta tidak mengalami kesulitan dalam mengaksesnya. Selain itu, komponen culture ini dapat berupa membentuk Knowledge Management System ini sedemikian rupa sehingga menyesuaikan dengan culture yang ada di perusahaan, sehingga para pengguna tetap merasa nyaman dalam menggunakan Knowledge Management System ini. Selain dari sisi teknikal, komponen ini juga dapat berbentuk manajemen perubahan. Manajemen perubahan ini penting dilaksanakan untuk mengatasi resistensi dari para stakeholder Knowledge Management System.
Dari keempat komponen penting di atas, masing-masing komponen dipecah dan dikategorikan menjadi 7 layer arsitektur Knowledge Management. Oleh sebab itu, rancangan blueprint tersebut harus telah mencakup 7 layer dari arsitektur Knowledge Management, yaitu:
1. Interface layer
Layer dimana tampilan untuk user berada. Tampilan ini haruslah menarik, agar pengguna merasa tertarik untuk menggunakan KMS.
2. Access and authentication layer
Layer yang mengatur keamanan sistem KMS dan pengaturan hak akses ke dalam sistem KMS.
3. Collaborative filtering and intelligence layer
Layer dimana terdapat fungsi-fungsi yang sangat membantu pengguna dalam menggunakan KMS, belajar pengetahuan baru melalui KMS, dan berkontribusi pengetahuan ke dalam KMS. Fungsi-fungsi tersebut contohnya fungsi pencarian, fungsi rekomendasi, filtering, dan lain-lain
4. Application layer
Layer dimana aplikasi utama dari KMS berada.
5. Transport layer
Layer yang mengatur komunikasi antara pengguna dan sistem KM.
6. Middleware and legacy integration layer
Layer yang berfungsi sebagai jembatan untuk integrasi antara aplikasi yang telah ada dengan sistem KMS
7. Repository layer
Layer yang merupakan inti dari KMS, karena di layer ini lah, setiap knowledge yang ada akan tersimpan disini.
sumber :
http://albert.web.id/wp/2010/09/membuat-blueprint-sistem-knowledge-management/